HEADLINE
---

44 Orang Tewas Diterjang Banjir, Sumatera Barat

Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat. BNPB mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan berlangsung hingga 20 Mei 2024.

"Prediksi untuk intensitas hujan sampai tanggal 18, 15, dan 16 itu cukup intens di Sumatera Barat. Jadi teman-teman di Sumatera Barat, 14, 15 secara umum sampai tanggal 20 seminggu ke depan benar-benar harus meningkatkan waspada," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari, dalam konferensi pers, Senin (13/5).

Abdul mengatakan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah terbang ke Sumbar. Suharyanto nantinya akan memimpin koordinasi tanggap darurat.

"Hari ini kepala BNPB tadi siang terbang ke Sumatera Barat dan akan memimpin langsung rapat koordinasi pengendalian tanggap darurat. Dan besok akan melihat langsung kondisi terdampak. Karena cukup terpisah-pisah, sama halnya dengan Luwu," ujarnya.

BNPB menyampaikan perkembangan bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Kini tercatat sebanyak 44 korban meninggal dunia akibat bencana ini.
"Update per pukul 13.00 itu jumlah korban meninggal ada 44 jiwa dengan rincian itu di Agam itu 19 meninggal dunia, Tanah Datar 14, Padang Panjang 2, Kota Padang 1, Padang Pariaman 8," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari, dalam konferensi pers, Senin (13/5/2024).



Banjir juga mengakibatkan delapan jembatan di Kabupaten Tanah Datar putus dan mengakibatkan jalur transportasi di Tanah Datar serta jalur utama dari Padang -  Bukittinggi putus total.

Rudy Rinaldy dalam laporannya menyebut bnnjir terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan pada hari Sabtu. Pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD dari ketiga daerah.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, pada Minggu pagi langsung meninjau beberapa lokasi terkena bencana banjir. Diantaranya, Mahyeldi meninjau kondisi jalan nasional yang terputus akibat banjir pada Sabtu malam di Silaiang, Kabupaten Tanah Datar.

“Kita meninjau kondisi badan jalan yang habis digerus oleh air sungai yang meluap tadi malam,” katanya di Batusangkar, Minggu.

Mahyeldi menyebut kondisi jalan tersebut rusak parah. Sekitar 200 meter badan jalan tergerus air sungai yang meluap dan tidak bisa lagi dilewati.

“Kita segera koordinasi dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat untuk mencarikan solusi karena jalan ini merupakan jalan negara,” katanya.

la menyebut solusi harus dicarikan secepatnya karena jalan tersebut merupakan jalan utama penghubung Padang- Pekanbaru via Padang Panjang.

Mahyeldi menyebut telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar untuk segera berkoordinasi dengan BPBD daerah yang dilanda bersama.

Sedangkan untuk jalur Padang -  Bukittinggi, gubernur mengatakan telah menginstruksikan BMCKTR untuk memperlanjar jalur, melalui Malalak.

"Untuk mengantisipasi ini yang pertama adalah kita memperlancar jalur. Saya sudah perintahkan BMCKTR agar berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk mengamankan jalur Malalak, termasuk juga jalur lewat Solok,"ungkap gubernur.

Tidak lupa, pada kesempatan yang sama, gubernur juga menyampaikan belasungkawa kepada warga masyarakat yang menjadi korban banjir

"Ini musibah. Kami atas nama Pemprov Sumbar Bersama bupati dan walikota mengucapkan belasungkawa dan turut berduka khususnya pada masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia. Innalillaahi Wainnailahi rojiun,"kata gubernur.

Kepada seluruh pihak yang terlibat,TNI, Polri dan khususnya jajaran OPD Pemprov Sumbar, gubernur juga menghimbau untuk saling bahu membahu memberikan bantuan dan menciptakan suasana kondusif membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Posting Komentar
Tutup Iklan